Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma kriptografi simetrik yang dapat digunkan untuk mengamakan data . Algoritma AES adalah blok chipertext simetrik yang dapat mengenkripsi (encipher) dan dekripsi (decipher) informasi. Enkripsi merubah data yang tidak dapat lagi dibaca disebut ciphertext; sebaliknya dekripsi adalah merubah ciphertext data menjadi bentuk semula yang kita kenal sebagai plaintext. Algoritma AES is mengunakan kunci kriptografi 128, 192, dan 256 bits untuk mengenkrip dan dekrip data pada blok 128 bits.
Ingin tahu lebih dalam mengenai algoritma AES, silahkan download artikel mengenai algoritma ini yang saya kumpulkan dari beberapa sumber :
1. Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan Penggunaannya dalam Penyandian Pengompresian Data [sumber : http://www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2008-2009/Makalah2008/Makalah0809-090.pdf]. Artikel DOWNLOAD DI SINI
2. ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) [http://www.p4tkipa.org]. Artikel DOWNLOAD DI SINI
3. ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) 128 [r12k4.files.wordpress.com]. Artikel DOWNLOAD DI SINI
4. ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE. [ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/informatika/article/download/69/29]. Artikel DOWNLOAD DI SINI
4. ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE. [ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/informatika/article/download/69/29]. Artikel DOWNLOAD DI SINI
Zaenal Suhardono
saya kan buat aplikasi pake Rijndael, nah... file hasil enkripsi (cipherteks) itu kan memiliki ukuran > file asli (plainteks). sebenarnya apa saja sih yang mempengaruhi penambahan ukuran file itu (selain padding bit, soalnya saya baca dengan mode CFB kan ga pake padding bit)?? apakah ekstensi file cipher juga berpengaruh? lalu apakah ukuran blok juga berpengaruh? soalnya saya nyoba dengan berbagai ukuran blok (128, 192, dan 256) semakin besar ukuran blok ternyata penambahan ukurannya jg semakin besar, padahal jumlah padding bit-nya sama. thanks...
BalasHapus